Wednesday, September 5, 2012

Kisah hari ini: Berbagi

Sepasang suami istri yang berusia anjut, suatu kali mengunjungi kantor pusat untuk bernostalgia tentang suka duka ketika mereka masih aktif bekerja dahulu. Kesempatan bernostalgia ini rupanya dimanfaatkan mereka untuk menikmati sop buntut yang tersohor di kantin, dalam kantor pusat tersebut. Kebetulan, ketika itu jam makan siang sehingga banyak pegawai yang santap siang disana.

Suami istri ini lalu masuk antrean untuk memesan sop buntut. Mereka memesan satu porsi sop buntut beserta nasinya, danh dua gelas teh manis serta sebuah piring kosong dan mangkuk. Semua yang melihat mereka heran. Sepasang suami istri ini hanya memesan satu porsi. Bahkan, beberapa pegawai lain  iba melihat betapa menderitanya nasib pensiunan ini sehingga untuk makan siang di kantin saja hanya memesan satu porsi. Sang suami lalu membagi nasi menjadi dua bagian, demikian pula sop buntutnya. Saatu bagian untuk dirinya dan bagian lain diseerahkan kepada istrinya. Mulailah mereka makan. Namun, yang makn adalah sang suami terlebih dahulu, sementara sang istri menunggu dan menatap kekasihnya makan dengan tersenyum.

Seorang pegawai tiba-tiba bangkit berdiri dan berjalan menuju meja mereka. Dengan rasa iba, pegawai ini menawarkan kepada suami istri ini satu porsi lagi sop buntut gratis, ia yang menraktirnya Dia merasa tidak tahan melihat sepasang suami istri ini, sementara ia sendiri hidup berkecukupan. Namun, tawaran pegawai ini ditolak secara halus sambil tersenyum oleh pasangan ini dengan menggunakan bahasa isyarat.

Sang suami pun kembali melanjutkan santap siangnya, sementara sang istri hanya menatap sambil tersenyum hingga sop buntut bagiannya menjadi dingin. Setelah beberapa lama, kembali si pegawai yang berkecukupan gelisah melihat tingkah pasangan ini. Sang istri ternyata tidak makan, hanya menunggui sang suami makan. Betapa cintanya sang istri kepada sang suami hingga rela berkorban menunggu sang suami selesai makan.

Kembali, si pegawai tadi dengan rasa penasaran mendatangi sang ibu dan bertanya, "ibu, saya melihat ibu hanya menunggu bapak makan sementara ibu sendiri tidak makan. Kalau boleh tahu, apakah yang ib u tunggu?" Dengan tersenyum sang ibu menjawab,"Yang saya tunggu adalah gigi, sementara ini masih dipakai bapak". (Parlindungan Marpaung,"Half Full-Half Empty",MQS Publishing,2006)

"Semoga bisa menjadi bahan  renungan bagi kita. Mari berbagi!"

No comments:

Post a Comment